Hai Dear, wellcome to my Blog

Senin, 21 Januari 2013

"Alah di Aspal jalan Ka Syurgo Diak"

Oleh : Nilma Yola


Cerita keberangkatan ku menuju pasaman barat.
Di atas bus, aku mengambil posisi duduk di depan.
Kemudian ketika di jalan ku temui banyak orang-orang yang minta sumbangan untuk membangun mesjid, bisa dibilang hamper tiap 2 kilometer. Menurutku sih itu hal yang wajar, karena sepanjang jalan dari padang panjang menuju payakumbuh hal itu adalah yang lumrah. Ditambah lagi, seperti yang pernah dituturkan oleh Professor kami Bapak Maidir Harun, tipikal mesjid orang Indonesia pembangunannya hamper sebagian besar menunggu sumbangan dari rakyat, makanya mesjid itu jarang yang cepat jadi. Kali ini, aku mengeluarkan uang pecahan 5000 untuk peminta sumbangan itu, lalu muncullah celotehan spontan dari para knek bus yang ku tumpangi, katanya “Lah di aspal jalan menuju surgo yo diak’ hahaha”.. Aku terkejut mendengar ocehan mereka, ternyata beda kepala memang beda tafsirannya. Buatku yang mungkin selama ini berada dalam lingkungan agama, bersedekah merupakan hal yang wajar dan biasa. Namun, jika dilihat dari sudut pandang orang-orang yang mungkin tak terbiasa akan hal-hal seperti itu malahan beramal sedekah dijadikan sebagai bahan ejekan dan cemoohan yang diibartkan sebagai pengaspal jalan menuju syurga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar