Hai Dear, wellcome to my Blog

Senin, 01 April 2013

Warisan Budaya Cina di Indonesia



Di Indonesia masih banyak terdapat pengaruh Cina dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, terdapat beberapa peninggalan budaya Cina yang masih berkembang hingga saat ini, diantaranya :
1.    Kerajinan Tangan Khas Minangkabau

Warna kain yang cerah dan motif rumit dianyam dengan cantik oleh tangan-tangan trampil orang Minangkabau. Sumatera Barat memiliki reputasi yang cemerlang dan sudah terkenal di seluruh Nusantara sebagai tempat kerajinan tangan yang indah ini.
Kain Minangkabau dikenal dengan nama kain songket. Kain tenun songket menggunakan benang emas dan perak untuk menciptakan pola pada bahan sutra atau katun. Pola tersebut terinspirasi dari alam seperti motif bunga dan pemandangan gunung.
Minangkabau juga terkenal dengan bordirnya yang cantik. Kain ini mencerminkan pengaruh cina. Pakaian pernikahan Minang contohnya, kaya akan bordir pada bahan satin warna merah dan hitam dengan gaya dan tradisi China. Wisatawan yang datang ke Minangkabau bahkan secara khusus datang untuk berburu pakaian dan dekorasi pernikahan Minangkabau ini. Kain indah berbordir sarong dan selendang merupakan souvenir sempurna untuk Anda bawa pulang saat berkunjung ke Sumatera Barat.

2.  Arsitektur
Terdapat bentuk bangunnan mesjid yang menggunakan arsitektur dari Cina. Bentuk atap yang mirip tempat ibadah di Cina juga menghiasi bangunan-bangunan di Indonesia.

3.      Kosa Kata
Dalam kosa kata sehari-hari banyak istilah China yang sudah dianggap ‘punyanya’ orang Betawi. Padahal bukan. Seperti sebutan bilangan cepek (100), gopek (500), seceng (1000), atau panggilan engkong (kakek), sebutan Wa (yang diserap menjadi Gua, saya), dan Lu (kamu). Kata-kata sebutan itu identik sekali dengan bahsa Betawai. Menurt sejarawan, hal itu karena memang jaman dahulu orang-orang Betawi dan China sudah bersosialisasi, baik sebagai teman,sahabat, relasi bisnis atau hubungan pembantu-majikan.
4.   Pakaian

Pun demikian dengan busana, terutama busana tradisional Betawi. Busana tradisional kaum pria Betawi, menurut Ridwan Saidi, terdiri dari celana batik, baju tikim warna putih, kain plekat yang disampirkan di bahu, penutup kepala atau ikat batik. Baju tikim itulah yg berasal dari Tionghoa. Pakaian pengantin tradisional Betawi juga demikian, banyak dipengaruhi kebudayaan Tionghoa.
6.      Makanan
Di bidang makanan ada nama kecap yang berasal dari kata ke-ciap. Lalu nama-nama jenis bahan makanan seperti,  Mi (mi), bihun (bi-hun), tahu (tau-hu), toge (tau-ge), tauco (tau-cioun), kucai (ku-chai), lokio (lou-kio), juhi (jiu-hi), ebi (he-bi), dan tepung hunkwee (hun-koe) tak terpisahkan dari kuliner Betawi. 
7.      Sempoa

Sempoa atau juga dikenali sebagai Abakus merupakan alat hitung untuk melakukan proses-proses aritmetik. Seringnya, ia terdiri daripada sebuah rangka kayu, dengan manik-manik yang menggelangsar pada wayar-wayar. Penggunanya menggelangsar pembilang secara insani pada batang-batang atau alur-alur. Ia telah digunakan selama berabad-abad sebelum penerimagunaan sistem angka Hindu-Arab tertulis dan masih digunakan secara meluas pada hari ini oleh para pedagang dan kerani di China, Jepun, Afrika dan negara-negara yang lain.
Orang-orang Babylonia menggunakan sempoa habuk seawal 2400 SM. Bagaimanapun, asal sempoa dengan benang masih kabur, tetapi India, Mesopotamia atau Mesir dipercayai merupakan tempat asal yang mungkin, dengan China memainkan peranan yang penting dalam pengembangan sempoa.

1 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai topik yang kalian bahas sekarang, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    klik di sini untuk download
    trimakasih

    BalasHapus