Hai Dear, wellcome to my Blog

Sabtu, 06 April 2013

Makam Sultan Kutai ke-14 Ada di Wajo, Sulawesi Selatan

 

 Gb. Lima pusara dalam komplek makam Pahlawan Nasional Lamaddukkelleng di Kota sengkang/Ft: Mahaji Noesa
Komplek makam Pahlawan Nasional Lamaddukelleng yang terletak sekitar 200-an meter arah selatan Lapangan Merdeka di Kota Sengkang, ibukota Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sekaligus merupakan lokasi pusara Raja Kutai Kertanegara Ing Martadipura Ke-14, Sultan Adji Muhammad Idris.
Di dalam komplek makam yang baru saja mengalami pemugaran atas bantuan Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur tersebut, keseluruhan terdapat lima makam selain makam Arung Siengkang Lamaddukkelleng yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keppres No.109/TK/1998 tanggal 6 Nopember 1998.
Bentuk nisan kelima makam tersebut berbeda satu dengan lainnya. Nisan Lamaddukelleng yang wafat tahun 1765 hanya berupa bongkahan batu yang digeletakkan di atas makam. Sedangkan makam Sultan Adji Muhammad Idris yang berdinding batu ditinggikan, nisannya menyerupai kelopak daun berukir.
Makam La Tombong To Massekutta yang diperkirakan wafat tahun 1762, salah seorang putera Lamaddukkelleng, batu nisannya dibentuk menyerupai hulu keris (badik) berukir. Nisan dua makam lainnya yang juga tebuat dari batu alam, satu berbentuk perisai, dan satunya segi empat.
Dari Komplek Makam Lamaddukkelleng yang telah berlantai marmer ini kita dapat memandang vieuw indah pusat Kota Sengkang dengan Masjid Agung Ummul Qura yang menaranya dibangun berada di areal Lapangan Merdeka, dipisah jalur jalan poros menuju ke arah Kabupaten Soppeng.
Berada persis di tepi jalur utama Kota Sengkang, sepanjang waktu lingkungan komplek makam Pahlawan Nasional Lamaddukkelleng tak pernah sepi. Apalagi hanya sekitar 25 meter di seberang jalan, terletak sejumlah kantor dinas dalam lingkup Pemkab Wajo. Sedangkan di bagian belakang serta sisi kiri-kanan komplek diapit bangunan perkantoran dan perumahan penduduk.
Pemugaran makam Lamaddukkelleng yang menggunakan konstruksi atap tradisional Bugis tersebut, tampak menambah menawan kawasan pusat Kota Sengkang yang beberapa kali berturut dianugerahi penghargaan Piala Adipura untuk kategori Kota Kecil. Kota Sengkang sendiri dikenal dengan julukan sebagai Kota Sutera, lantaran wilayah di pesisir Danau Tempe inilah pusatnya pertenunan sarung sutera di Provinsi Sulawesi Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar