Hai Dear, wellcome to my Blog

Senin, 22 April 2013

Tradisi Makan Basamo selesai “ied”








Jorong Talaweh, kenagarian Mungo merupakan daerah asalku dilahirkan. Disana memiliki berbagai macam budaya yang saling menghiasi dan melengkapi satu sama lainnya. Dan budaya tersebut terdiri dari beberapa tradisi yang masih dipertahankan samap saat ini. Salah satu contohnya ialah “tradisi makan basamo sehabis sholat idul fitri”. Tradisi ini selalu menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Berdasarkan cerita dari orang-orang tua terdahulu, tradisi ini berawal dari inisiatif masyarakat yang ingin berkumpul bersama-sama satu dengan lainnya. Alasannya, selama satu tahun belakangan masing-masing sibuk dengan aktivitas pribadi. Sehingga sangat jarang mereka bias berkumpul bersama dalam satu tempat dan waktu.
Biasanya, kaum ibu-ibu yang bertugas menyediakan juadah yang akan disantap oleh kaum laki-laki yang telah berkumpul di mesjid selesai melaksanakan sholat ‘ied berjamaah. Mereka membawa talam atau baki yang telah diisi sebelumnya dengan berbagai macam makanan, buah-buahan serta makanan pencuci mulut atau dikenal dengan istilah pagabuang.
Saat ini, tradisi tersebut sudah menjadi sebuah keharusan yang wajib dilaksanakan oleh warga setempat. Meskipun terkadang banyak masyarakat yang tidak lagi menghadiri jamuan makan tersebut. Bahkan terjadi pemmubaziran saya rasa. Karena makanan yang tersedia melebihi kapasitas para laki-laki yang dating memenuhi jamuan itu. Selama proses makan bersama berlangsung, kaum ibu akan menunggu di bagian belakang deretan jamuan juadah sampai kaum kaum laki-laki selesai menyantap hidangan. Setelah itu, baru kaum perempuan ikut menikmati jamuan itu. Alasannya, adat di Minangkabau serta agama menganjurkan untuk mendahulukan yang laki-laki makan terlebih dahulu sebagai tanda penghormatan kepada mereka.
Saya merasa tradisi ini sekarang tidak efektif lagi, karena banyak masyarakat yang sebenarnya tidak mampu untuk menyiapkan juadah itu karena tidak memiliki uang untuk mempersiapkannya justru rela berhutang demi menghindari sanksi social yang diberikan nanti oleh masyarakat yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar