Pada mulanya tradisi ini
untuk mengusir babi hutan yang merusak ladang para petani di Lima Puluh Kota.
Tradisi berburu babi hutan atau "kondiak" ini diperkirakan telah ada
sejak sepuluh abad lampau. Tradisi ini juga menjadi bagian dari kehidupan
agraris di Sumatra Barat. Sebagian orang Minang mewariskan tradisi tersebut
karena mereka menggantungkan kehidupan dari hasil pertanian. Biasanya, saat
memasuki masa panen, sawah para petani kerap diganggu dengan kehadiran
babi-babi hutan. Gangguan ini jelas menjengkelkan. Kegiatan ini dilaksanakan tiga
kali dalam seminggu yaitu pada hari Selasa, Sabtu dan minggu
Nah, dengan menangkap
babi-babi liar itu, mereka berharap hasil panen yang didapat lebih berlimpah.
Kendati awalnya hanya untuk menjaga hasil panen, belakangan acara berburu babi
justru dijadikan hobi bagi sebagian masyarakat Minang. Tak mengheran- kan, bila
kemudian acara berburu babi berlangsung saban pekan. Para pemilik anjing,
biasanya sudah mengetahui lokasi yang akan dituju.
Sesuai adat dan tradisi,
mereka terlebih dahulu harus menggelar musyawarah. Layaknya pertemuan agung,
seorang pemuka adat menghormati para pemburu dengan simbol adat sirih pinang.
Pertemuan ini lebih menyerupai ajang untuk bertukar pikiran. Tak hanya petani
biasa yang hadir di acara ini. Beberapa pemimpin nagari (kesatuan masyarakat
lokal dalam masyarakat Minangkabau) pun biasanya menyempatkan hadir untuk
mempererat tali silaturahmi.
Dalam musyawarah inilah,
para pemilik anjing biasanya secara sukarela mengumpul-kan uang. Dan, dana yang
terkumpul akan diberikan kepada petani yang mempunyai keluhan. Biasanya, uang
itu digunakan untuk mengobati anjing yang terluka saat berburu. Atau, buat
mengganti sawah petani yang rusak karena dilewati anjing pemburu.
Tak semua anjing
mempunyai keahlian yang sama. Bagi anjing yang baru pertama kali berburu,
pemiliknya akan memberikan tetesan darah babi ke hidungnya. Ini dilakukan agar
si anjing memiliki insting kuat terhadap buruannya.
Salak anjing semakin
nyaring terdengar dari dalam hutan. Langkah-langkah kaki pemburu semakin
kencang seiring deru nafas semakin tinggi. Seekor babi hutan tergolek lemah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar