Oleh : Nilma Yola
 "HAMKA, sosok ini benar-benar tauladan banget. Berani bertajhan pada 
prinsip yang benar. Bayangkan saja, masa demokrasi terpimpin beliau 
berani mengeluarkan fatwa HARAM menikah 
lagi bagi Presiden Sekarno, selain itu beliau juga menulis dalam majala 
Panji Masyarakat mengkritik kedekatan soekarno dengan PKi, sampai-sampai
 majalah tersebut di bredel oleh Soekarno dan dilarang terbit lagi. Nah,
 yang paling mantap itu, ketika dikeluarkannya fatwa boleh merayakan 
Natal bersama kaum nasrani masa Menteri Agama Alamsyah, beliau 
terang-terangan tidak setuju dengan fatwa itu, dan akhornya beliau 
mengundurkan diri sebagai ketua MUI yang membuat koleganya heran dan 
bingung atas penyia-nyiaan jabatan itu olehnya. Kita patut belajar dari 
beliau, untuk sesuatu yang bukan kebiasaan kita merayakan Natal bersama 
saja beliau rela menanggalkan jabatannya sebagai ketua MUI, lantas 
kenapa dengan kita yang bukan siapa-siap malah bangga untuk merayakan 
hari Kasih Sayangnya umat lain yang dikenal dengan VALENTINe ? Tidakkah 
kita merasa malu dengan pahlawan kita yang satu ini ?" 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar