Hai Dear, wellcome to my Blog

Rabu, 06 Februari 2013

"Garang di Medan, Lembut dan Taat di Lingkungan keluarga"



 
Oleh : Nilma Yola
“Soedirman, Seorang pemimpin  yang tetap berjuang demi bangsa meskipun sedang mengalami akut-tuberkulosis pada paru-parunya, akibat candu berat dengan rokok nglinting dewe’ nya alias rokok racikan sendirinya”. Rokok memang jauh lebih menggoda dari apapun juga, bahkan disaat beliau tidak dibolehkan lagi merokok oleh dokter karena beliau hanya menggunakan satu paru-paru untuk bernafas, beliau meminta istrinya untuk merokok dan meniupkan asapnya ke wajah beliau. Terlepas dari masalah merokok, kita lihat pengorbanan beliau terhadap bangsa sangat jauh berbeda dengan pemimpin kita saat ini, sudah berbuat kesalahan, sedikit diperiksa secara intensif masih saja ingin diberi angin segar dengan dalih kondisi kesehatan kurang baik atau bahasa gaulnya nge-drop, kemudian minta penangguhan masa penahanan.”

Banyak hal-hal ringan lainnya yang patut ditiru dari sosok beliau ini, seorang kharismatik nan peduli pada keluarga bahkan beliau turut serta dalam memilihkan bedak serta busana untuk istrinya. Jika dilihat saat ini, sangat jarang ditemukan laki-laki yang peduli sampai kepada hal sekecil itu terhadap istrinya. Meskipun garang di lapangan, namun tetap lembut di dalam keluarga.

Tidak hanya itu, berdasarkan penuturan dari Teguh (anak kandungnya), Soedirman semasa bergerilya sering mengalami kejadian yang supra natural, berbekal sebuah keris pemberian seorang kiyai di Cilacap itu, beliau sering membuat Belanda kepayahan menyelidik lokasi keberadaan beliau. Namun, terlepas dari benar salahnya cerita itu, yang paling pasti bahwa pahlawan yang satu ini benar-benar kaffah mengorbankan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar