Hai Dear, wellcome to my Blog

Sabtu, 16 Februari 2013

"Bung Tomo dan Fotonya yang Fenomenal"


Oleh : Nilma Yola

Foto ini legendaris, selalu muncul di setiap publikasi 10 November, menjadi ilustrasi buku sejarah jika mengulas perang 10 November. Siapa pemotretnya dan bagaimana situasi yang melatarbelakanginya?
Di foto itu Bung Tomo yang ceking terlihat gagah berpidato. Berseragam militer, tangan kanannya menunjuk ke atas. Kumisnya tipis, matanya tajam. Kepalanya dinaungi payung bergaris-garis dan corong bundar menghadang mulutnya.
Namun siapa sangka, foto itu sebenarnya bukan diambil saat perang 10 November 1945, tetapi beberapa tahun setelahnya. Istri Bung Tomo, Sulistina, mengakui foto itu tidak dijepret di Surabaya.

Faktanya, selama periode terakhir 1945, ketika perang Surabaya berkecamuk, ternyata tidak ada satupun surat kabar yang memuat foto Bung Tomo berpayung ini. Foto itu pertama kali muncul dalam majalah dwi bahasa, Mandarin dan Indonesia, Nanjang Post, edisi Februari 1947. Ada foto Bung Tomo dengan pose dahsyat ini. Dijelaskan dalam keterangan foto itu bahwa Bung Tomo sedang berpidato di lapangan Mojokerto dalam rangka mengumpulkan pakaian untuk korban Perang Surabaya. Saat itu masih banyak warga Surabaya yang bertahan di pengungsian di Mojokerto dan jatuh miskin. Sementara Surabaya sedang diduduki Belanda. Sulistina hanya mengenal nama Mendur, wartawan foto IPPHOS yang mengambil gambar „Bapak‟

Tidak ada komentar:

Posting Komentar