A.
Pendahuluan
1.
Keadaan Geografis
a)
Kondisi Wilayah
Salah satu bentuk
muka yang menarik di Belanda ialah permukaan tanahnya sangat rata. Hampir
separuh daripada negara Belanda berada kurang 1 meter di atas permukaan laut.
Walaupun demikian, provinsi Limburg, yang berada di bagian tenggara Negeri Belanda,
sedikit berbukit. Permukaan tertinggi ialah Vaalserberg, yang berada di
provinsi Limburg, mempunyai ketinggian 321 m. Permukaan yang terendah ialah
Nieuwerkerk aan den Ijssel, yang berada 6.76 m dibawah permukaan laut.
Banyak tanah
rendah dikawal oleh tanggul dan dinding laut. Salah satu konstruksi yang
terkenal ialah "Afsluitdijk" (penutup tanggul), yang memisahkan danau
Ijssel (Ijsselmeer, dulunya disebut laut Zuider atau Zuiderzee) dengan laut
Wadden (Waddenzee). Panjang dari tanggul ini 32 km dan lebarnya 90 m.
b)
Batas Wilayah
Belanda terletak
di bagian Barat Laut Eropa, di sebelah timur, Belanda berbatasan dengan Jerman.
Di sebelah selatan, Belanda berbatasan dengan Belgia. Dan di sebelah barat, Belanda
berbatasan dengan Laut Utara.
c)
Iklim dan Cuaca
Arah angin yang utama
di Belanda ialah barat daya yg menyebabkan iklim kepulauan yang sederhana,
dengan musim panas yang dingin dan musim sejuk yang sederhana. Meski penduduk Belanda
sudah terbiasa dengan hujan, namun iklim dan cuaca di Belanda dikenal sebagai ‘wisselvallig weer’
( cuaca tidak menentu & mudah berubah ubah ). Jadi lebih amannya kita
selalu harus membawa jaket ( di musim panas sekalipun) dan payung lipat untuk
mengantisipasi cuaca Belanda yg tidak menentu. Terdapat 4 musim di Belanda
·
” De Lente ” atau Musim
Semi – Dimulai tanggal 21 Maret hingga tanggal 21 Juni
·
” De Zomer ” atau Musim
Panas – Dimulai tanggal 21 Juni hingga tanggal 23 September
·
” De Herfst ” atau Musim
Gugur – Dimulai tanggal 23 September hingga tanggal 21 Desember
·
” De Winter “ atau Musim
Dingin – Dimulai tanggal 21 Desember hingga tanggal 21 Maret[1]
2.
Keadaan Demografis
Kedatangan orang
asing ke Negeri Belanda bukan gejala baru, tetapi sudah berlangsung
berabad-abad lamanya. Dilihat dari sudut sejarah,. hanya sedikit penduduk Belanda
tanpa seorang imigran di antara leluhurnya. Sekitar 5,1% penduduk Belanda saat
ini terdiri dari orang yang berkebangsaan bukan Belanda.
Pada 1971, jumlah umat Islam 54.300
jiwa, dan meningkat pesat pada 1993 menjadi 560.300 jiwa. Kenaikan rata-rata
0,6 persen setahun. Umat Islam itu berasal dari Turki (46 persen), Maroko (38,8
persen), Suriname (6,2 persen), Pakistan (2,2 persen), Mesir (0,7 persen),
Tunisia (0,9 persen), Indonesia (1,6 persen), dan lainnya (3,9 persen).[2] Berdasarkan
data statistik Central Bureau de Statistiek 1994, jumlah umat Islam dari
15.341.553 jumlah penduduk Belanda saat itu, menempati posisi ketiga (3,7
persen) atau sekitar 567.637 jiwa, setelah Katolik Roma (32 persen), dan
Kristen Protestan (22 persen). Sebanyak 40 persen warga Belanda mengaku tidak
beragama, dan sekitar 0,5 persen pemeluk Hindu.
B.
Masuknya Islam ke Belanda
Sejarah umat muslim di Belanda bisa
diurut dari tahun 1960-an, saat dimana pemerintah Belanda mendatangkan tenaga
asing, kebanyakan dari kawasan mediterian karena kekurangan tenaga kerja .
Imigran Turki dan Maroko kemudian adalah pembawa syiar Islam di Belanda.
Direktur Pusat Kajian Islam Universitas Leiden, Dr. Nico JG Kaptein menjelaskan
:
Muslim di Belanda jumlahnya sekitar satu
juta orang. Kebanyakan mereka adalah keturunan imigran. Kaum muslim yang
terbesar disana adalah keturunan Turki kemudian diikuti oleh Maroko kemudian
Tunisia, Aljazair dan Suriname. Mereka ini adalah keturunan para pekerja migran
pada tahun 1960an., jadi kebanyakan mereka dan keturunan mereka adalah warga
negara Belanda. Tentu saja ada orang Belanda asli yang memeluk Islam tetapi
kebanyakannya pindah agama karena alasan pernikahan. Tetapi jumlahnya sangat
kecil.
Akhir abad
ke-19 silam, perbudakan bangsa Afrika dihapuskan. Untuk mengisi pekerja di
perkebunan yang kosong, Belanda yang saat itu menjajah Nusantara membawa
orang-orang Jawa ke tanah jauh, Suriname. Mereka dipekerjakan sebagai kuli
kontrak. Ada yang datang sukarela, ada juga yang dipaksa dengan cara diculik
dari desa-desa. Orang keturunan Jawa lantas menyebar di Suriname, beranak
pinak. Tanpa menanggalkan budaya aslinya: Jawa. Maka tak heran ada desa
bernama Tamanredjo dan Tamansari. Menurut catatan, ada 65.000 orang di Suriname
dan 30.000 di Belanda yang menggunakan Bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari.
Selain
budaya, wong Jawa di Suriname juga masih memeluk agama asal mereka, Islam.
Salah satu orang Jawa Suriname bahkan mendedikasikan diri untuk menyebarkan
Islam saat ini. Namanya Soedirman Moentari, kini ia tinggal di Belanda.
Perjuangan dakwahnya dimulai dari aktif di SIS (Studenten Islam Studie-Club), sebuah organisasi Islam di Suriname. "Saya membantu pendidikan Islam dengan membuat buklet. Waktu itu tidak ada komputer, internet dan semua inovasi seperti saat ini," kata Soedirman dalam situs pribadinya,www.uriponodunyo.mysites.nl. [3]
Perjuangan dakwahnya dimulai dari aktif di SIS (Studenten Islam Studie-Club), sebuah organisasi Islam di Suriname. "Saya membantu pendidikan Islam dengan membuat buklet. Waktu itu tidak ada komputer, internet dan semua inovasi seperti saat ini," kata Soedirman dalam situs pribadinya,www.uriponodunyo.mysites.nl. [3]
Sebenarnya sebelum pemerintah Belanda
mendatangkan kaum imigran asing, telah juga bermukim sekelompok muslim asal
Indonesia. Tentunya anda maklum, ada banyak orang Maluku di Belanda yang
dahulunya kebanyakannya adalah anggota RMS. Kebanyakan mereka beragama
Kristen, meskipun sebagian kecilnya juga beragama Islam. Keturunan mereka juga
sudah berwarga negara Belanda. Tidak ada data yang pasti berapa jumlah
muslim asal Indonesia di negeri Belanda. Namun Direktur Pusat Kajian Islam
Universitas Leiden, Dr. Nico JG Kaptein, mengatakan, Moslem asal Indonesia
punya masjid sendiri dan mendirikan organisasi muslim disana.
Orang keturunan Indonesia mempunyai
beberapa masjid di Belanda. Salah satunya masjid Baiturahman di Reiderkereq.
Mereka punya imam asal Indonesia dan melakukan berbagai kegiatan seperti
pengajian dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, mahasiswa Indonesia juga
mendirikan Organisasi Mahasiswa Muslim Indonesia di kota Leiden dan Delf.
Masyarakat Indonesia juga melakukan sholat di masjid yang berada didalam
kompleks kedutaan besar Indonesia di Den Haag. Masjid ini kerap juga dijadikan
tempat resepsi perkawinan orang-orang Indonesia. Selain migrant asal Turki,
Maroko dan Indonesia yang menyebarkan Islam di Belanda terdapat juga muslim
asal Bosnia, Iran, Afganistan, negara-negara bekas Uni Sovyet yang menjadi
warga negara Belanda melalui proses suaka politik.
3.
Kebudayaan Islam dan
Kebijakan pemerintah di Kalangan Minoritas Muslim
a. Politik
Sampai dengan saat ini ada sekitar sejuta warga Muslim
di Belanda yang meskipun minoritas dijamin hak haknya oleh pemerintah Belanda.
Adalah kebijakan pemerintah untuk tidak ikut campur dalam urusan agama dalam
semua komunitas namun semua etnis yang ada diintegrasikan berbagai aturan
negara yang menegaskan persamaan hak dan melarang segala jenis diskriminasi.
Karena itu, seluruh warga negara Belanda termasuk yang muslim mesti bersekolah.
Dan sekolah Islam berjumlah sekitar 30 buah di Belanda, juga disubsidi oleh
pemerintah, sebagaimana yang dikatakan direktur Pusat Kajian Islam Universitas
Leiden, Dr. Nico JG Kaptein :
Resminya, system pemerintahan Belanda adalah sekuler. Tetapi
dalam kenyataannya ada banyak persinggungan antara tugas pemerintah dan lembaga
keagamaan, contohnya dalam bidang pendidikan khusus.yang berbasiskan
agama. Kebanyakan lembaga pendidikan ini adalah milik organisasi Kristen.
Tetapi belakangan ini, muncul juga sekolah sekolah Islam, kebanyakannya adalah
SD dan SMP. Dan sesuai undang undang dasar Belanda yang memegang prinsip
kesetaraan, sekolah sekolah Islam ini juga dibiayai oleh kementerian pendidikan.[4]
Walau kampanye anti Islam cukup gencar
dilakukan di negeri Belanda, di antaranya oleh politikus Geert Wilders, namun
hal ini tidak menghalangi turunnya hidayah Allah SWT kepada seseorang. Rata-rata
sebulan sekali ada saja orang Belanda atau non-Muslim lainnya yang mengucapkan
syahadat melalui Euromoslim[5].
Euromoslim memiliki anggota sekitar 250
orang, sedangkan anggota yang aktif mengikuti kegiatan pada hari Ahad sekitar
100 orang. Pucuk pimpinan Euromoslim sendiri saat ini dipegang oleh Faisal
Rizky, seorang mualaf Belanda yang memiliki nama asli Jan Peter Zeeman.
Untuk mendirikan bangunan baru di Belanda
tidak mudah, sama halnya untuk membangun masjid. Banyak gereja yang tidak lagi
difungsikan dan dijual kepada umum. Menurut Ahmad Nafan Sulchan, salah seorang
pendiri PPME masyarakat sekitar gereja lebih senang gereja itu dijadikan masjid
daripada digunakan untuk kepentingan lain, diskotik misalnya.
Kebebasan memeluk agama masing masing
di Belanda memberikan suasana yang kondusif bagi perkembangan Islam disana.
Sebagai contoh, saat ini ada 200 mesjid diseluruh Belanda yang dibangun secara
swadaya. Wanita muslim bisa dengan bebas memakai jilbab meski di beberapa
sekolah sekuler, mereka dianjurkan untuk tidak memakainya. Sementara hampir
semua rumah sakit di Belanda menerima pasien yang ingin sunat. Sementara itu,
rumah pemotongan hewan muslim saat ini dilaporkan berjumlah 500 buah. Menurut
Dr. Nico JG Kaptein, pemerintah Belanda juga menempatkan petugas agama Islam
beberapa instansi seperti di Militer.
Selain lembaga pendidikan Islam yang
juga dibiayai oleh pemerintah, ada juga struktur kelembagaan yang
dibiayai pemerintah Belanda untuk melayani umat muslim disini. Contohnya, di
penjara, dipekerjakan imam muslim. Di militer Belanda, ada juga imam khusus
untuk mereka yang beragama Islam. Dari hari kehari, tuntutan umat muslim di Belanda
diyakini akan meningkat dan adalah kewajiban pemerintah disana untuk
menjaminnya. Sejak lama, pemerintah dan sektor swasta memberlakukan jam kerja
yang fleksibel bagi mereka yang sedang berpuasa. Proses pengambilan keputusan
itu diambil pemerintah dengan cara berikut :
Amanat konsitutusi Belanda
menegaskan kesetaraan tanpa memandang agama. Ini merupakan sikap dasar
system social Belanda. Dan sikap ini akan terus dituangkan dalam kehidupan
sehari hari manakala makin banyak umat muslim bermukim di Belanda. Tentu saja
prosesnya memakan beberapa waktu.. Namun yang jelas, pemerintah Belanda
berusaha mengakomodasi berbagai permintaan yang berasal dari kelompok muslim
berdasarkan prinsip kesetaraan yang diamanatkan oleh undang undang dasar. Penjelasan direktur Pusat Kajian Islam Universitas Leiden,
Dr. Nico JG Kaptein mengenai kehidupan umat Islam di Belanda.
b. Pendidikan
Di Belanda, ada beberapa jenis sekolah
dasar, dipilah-pilah berdasarkan berbagai hal, diantaranya karena perbedaan
agama dan ideologi. Selain sekolah dasar negeri, misalnya, ada juga sekolah
dasar Protestan, Katolik Roma, Yahudi, Islam, Hindu, Kepercayaan pada Tuhan YME
dan sekolah Anthroposofis. Secara mendasar, kurikulum di semua jenis sekolah
tersebut setara, hanya pelajaran agama dan ideologi saja yang berbeda. Karena
agama juga berpengaruh pada cara berpakaian dan perilaku, ritual dan hari libur
relijius, maka berbagai sekolah itu bisa menerapkan peraturan yang
berbeda-beda. Orangtua memilih sekolah untuk anak-anak mereka dengan alasannya
masing-masing. Selain itu, para murid sendiri tahu pasti sekolah mana yang
terbaik untuk mereka.
Keberagaman dalam pendidikan,
berdasarkan pada ideologi atau metode pengajaran, telah berlangsung sepanjang abad
ke-20. Kebebasan dalam pendidikan ditetapkan dalam Pasal 23 Konstitusi Belanda.
Keputusan untuk mensetarakan sekolah swasta dengan sekolah negeri mendapat
tentangan karena adanya kontroversi tentang pendanaan sekolah. Kontroversi
tersebut telah lama diselesaikan namun kemudian muncul kembali ketika pada
tahun 1988 dan 1989 sekolah dasar Hindu dan Islam yang pertama didirikan.
Sekolah-sekolah tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap proses sekularisasi.
Didirikannya sekolah-sekolah baru
tersebut merupakan akibat dari perubahan dalam komposisi masyarakat Belanda.
Setelah tahun 1945, Belanda banyak ditinggalkan penduduknya untuk beremigrasi
ke Australia, Kanada, Amerika Serikat dan Afrika Selatan, sementara imigran
yang pindah ke Belanda umumnya datang dari bekas Hindia Belanda. Sejak awal
tahun 1960-an, kebijakan imigrasi aktif mengundang para pekerja imigran dari
negara-negara seperti Itali, Spanyol, bekas Yugoslavia, Turki dan Maroko, untuk
mengisi lapangan pekerjaan di sektor industri di Belanda. Mereka membawa para
anggota keluarga bersama mereka. Belanda, seperti halnya banyak negara Eropa lainnya,
juga menawarkan perlindungan terhadap para pelarian politik dan membuka
perbatasannya di dalam Eropa.[6]
Karenanya keberagaman dalam masyarakat,
Belanda berubah secara menyolok dalam waktu yang singkat. Baru pada tahun 1955,
misalnya, mesjid pertama di Belanda didirikan di Den Haag. Pada tahun 2000,
Islam di Belanda, seperti halnya Kristen, mempunyai banyak organisasi dan
menara mesjid, yang sekarang sudah menjadi pemandangan yang umum di kota-kota.
Sejak awal Abad ke-20, kontroversi tentang pendanaan sekolah muncul kembali ke
permukaan, khususnya yang berkaitan dengan sekolah-sekolah Islam yang baru
didirikan. Hal itu mencerminkan bahwa perdebatan politis yang tajam tentang
hubungan antara masyarakat, budaya dan agama terjadi di berbagai bidang : mulai
dari isu-isu politik yang besar hingga persoalan kehidupan sehari-hari.
Seringkali yang muncul ke permukaan adalah pertanyaan apa sebenarnya yang
disebut "Orang Belanda". Generasi muda bangsa Belanda yang sekarang
duduk di bangku sekolah yang kelak akan memberi jawabannya.[7]
c.
Organisasi Islam
Di negeri kincir
angin tersebut, juga terdapat organisasi untuk umat muslim, yaitu Vereeniging
Euromoslim Amsterdam yang merupakan organisasi yang dikelola terutama oleh
warga Muslim asal Indonesia. Organisasi ini sudah ada sejak awal 1970 di mana
beberapa orang Muslim Indonesia yang merantau di Amsterdam mulai berkumpul
secara rutin dan saling membantu di antara sesama perantau.
Seiring dengan
berkembangnya anggota dan berbagai kebutuhan maka dibentuklah suatu organisasi
dengan nama Gotong Royong. Kegiatan di antaranya melakukan pembelajaran Alquran
bagi anak-anak dan pengajian. Pada pertengahan tahun 70-an
organisasi ini melebur kedalam organisasi yang lebih besar yaitu Persatuan
Pemuda Muslim Eropa (PPME) Netherland. Selanjutnya organisasi Gotong Royong
menamakan diri sebagai PPME Amsterdam.
Kegiatan pun semakin
marak dan organisasi ini menjadi wadah silaturahmi warga Muslim asal Indonesia
di Amsterdam. Organisasi ini juga memberikan dakwah dan informasi tentang Islam
pada warga asli Belanda atau non-Muslim lainnya yang tertarik untuk mendalami
agama yang didakwahkan oleh Rasulullah SAW. Untuk lebih fokus terhadap dakwah
dan kegiatan yang berhubungan dengannya, maka pada musim semi tahun 2010,
pengurus organisasi ini memutuskan untuk memisahkan diri dari PPME Nederland
dan kembali berdiri sendiri dengan nama Euromoslim Amsterdam. Selain
mengorganisir shalat tarawih, kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap hari
Ahad di antaranya:
·
Kelas pengajian bapak-bapak
berbahasa Indonesia. Pengajian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan
agama bagi mereka yang berbahasa Indonesia.
·
Kelas pengajian bapak-bapak
berbahasa Belanda. Pengajian ini ditujukan untuk memperkenalkan dan
mempelajari dasar-dasar ilmu agama bagi para mualaf.
·
Kelas pengajian ibu-ibu
berbahasa Indonesia. Pengajian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan
agama bagi para wanita / ibu-ibu.
·
Kelas pengajian anak-anak
dan remaja. Pengajian ini ditujukan untuk mempelajari ilmu agama dan belajar
membaca kitab suci Alquran. Mereka yang belajar mulai umur 6 hingga 17 tahun
dan dibagi dalam berbagai tingkatan.
4.
Penutup
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat kita fahami bahwa minoritas Islam di Belanda tidak
mengalami diskriminasi seperti yang terjadi di negara sekuler lainnya.
Minoritas Islam disini dapat menikmati kehidupan mereka dengan baik, karena
pemerintah Belanda memberlakukan kebebasan beragama bagi warga masyarakatnya.
DAFTAR RUJUKAN
http://diaryofviviana.wordpress.com/home/mengenal-Belanda/
diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
http://senyumislam.wordpress.com//
islam-agama-nomor-satu-terbesar-di-Belanda/ diunduh pada hari Senin, 18
November 2013 jam 12.00 wib
http://www.fiqhislam.com/index.php/
diunduh Senin/ 18/11/2013/ jam 12.30 wib
http://embosatria.blogspot.com//perkembangan-agama-islam-di-Belanda.
html/ diunduh
pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
Lembaga yang mengurusi kepentingan Islam
http://muhammadchabibi.blogspot.com/sejarah-pertumbuhan-pemikiran-islam-di.html/
diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
http://entoen.nu/veelkleurignederland/id//
diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
[1] http://diaryofviviana.wordpress.com/home/mengenal-Belanda/
diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
[2]http://senyumislam.wordpress.com//
islam-agama-nomor-satu-terbesar-di-Belanda/ diunduh pada hari Senin, 18
November 2013 jam 12.00 wib
[3] http://www.fiqhislam.com/index.php/
diunduh Senin/ 18/11/2013/
[4] http://embosatria.blogspot.com//
perkembangan-agama-islam-di-Belanda.html/ diunduh pada hari Senin, 18
November 2013 jam 12.00 wib
[5] Lembaga
yang mengurusi kepentingan Islam
[6] http://muhammadchabibi.blogspot.com/sejarah-pertumbuhan-pemikiran-islam-di.html/
diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
[7] http://entoen.nu/veelkleurignederland/id//
diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar