Hai Dear, wellcome to my Blog

Sabtu, 25 Januari 2014

Minoritas Islam di Negara Belanda




A.    Pendahuluan
1.      Keadaan Geografis
a)      Kondisi Wilayah
Salah satu bentuk muka yang menarik di Belanda ialah permukaan tanahnya sangat rata. Hampir separuh daripada negara Belanda berada kurang 1 meter di atas permukaan laut. Walaupun demikian, provinsi Limburg, yang berada di bagian tenggara Negeri Belanda, sedikit berbukit. Permukaan tertinggi ialah Vaalserberg, yang berada di provinsi Limburg, mempunyai ketinggian 321 m. Permukaan yang terendah ialah Nieuwerkerk aan den Ijssel, yang berada 6.76 m dibawah permukaan laut.
Banyak tanah rendah dikawal oleh tanggul dan dinding laut. Salah satu konstruksi yang terkenal ialah "Afsluitdijk" (penutup tanggul), yang memisahkan danau Ijssel (Ijsselmeer, dulunya disebut laut Zuider atau Zuiderzee) dengan laut Wadden (Waddenzee). Panjang dari tanggul ini 32 km dan lebarnya 90 m.

b)      Batas Wilayah
Belanda terletak di bagian Barat Laut Eropa, di sebelah timur, Belanda berbatasan dengan Jerman. Di sebelah selatan, Belanda berbatasan dengan Belgia. Dan di sebelah barat, Belanda berbatasan dengan Laut Utara.
c)      Iklim dan Cuaca
Arah angin yang utama di Belanda ialah barat daya yg menyebabkan iklim kepulauan yang sederhana, dengan musim panas yang dingin dan musim sejuk yang sederhana. Meski penduduk Belanda sudah terbiasa dengan hujan, namun iklim dan cuaca di Belanda dikenal sebagai ‘wisselvallig weer’ ( cuaca tidak menentu & mudah berubah ubah ). Jadi lebih amannya kita selalu harus membawa jaket ( di musim panas sekalipun) dan payung lipat untuk mengantisipasi cuaca Belanda yg tidak menentu. Terdapat 4 musim di Belanda
·         ” De Lente ” atau Musim Semi – Dimulai tanggal 21 Maret hingga tanggal 21 Juni
·         ” De Zomer ” atau Musim Panas – Dimulai tanggal 21 Juni hingga tanggal 23 September
·         ” De Herfst ” atau Musim Gugur – Dimulai tanggal 23 September hingga tanggal 21 Desember
·         ” De Winter “ atau Musim Dingin – Dimulai tanggal 21 Desember hingga tanggal 21 Maret[1]
2.      Keadaan Demografis
Kedatangan orang asing ke Negeri Belanda bukan gejala baru, tetapi sudah berlangsung berabad-abad lamanya. Dilihat dari sudut sejarah,. hanya sedikit penduduk Belanda tanpa seorang imigran di antara leluhurnya. Sekitar 5,1% penduduk Belanda saat ini terdiri dari orang yang berkebangsaan bukan Belanda.
Pada 1971, jumlah umat Islam 54.300 jiwa, dan meningkat pesat pada 1993 menjadi 560.300 jiwa. Kenaikan rata-rata 0,6 persen setahun. Umat Islam itu berasal dari Turki (46 persen), Maroko (38,8 persen), Suriname (6,2 persen), Pakistan (2,2 persen), Mesir (0,7 persen), Tunisia (0,9 persen), Indonesia (1,6 persen), dan lainnya (3,9 persen).[2] Berdasarkan data statistik Central Bureau de Statistiek 1994, jumlah umat Islam dari 15.341.553 jumlah penduduk Belanda saat itu, menempati posisi ketiga (3,7 persen) atau sekitar 567.637 jiwa, setelah Katolik Roma (32 persen), dan Kristen Protestan (22 persen). Sebanyak 40 persen warga Belanda mengaku tidak beragama, dan sekitar 0,5 persen pemeluk Hindu.
        B.     Masuknya Islam ke Belanda
Sejarah umat muslim di Belanda bisa diurut dari tahun 1960-an, saat dimana pemerintah Belanda mendatangkan tenaga asing, kebanyakan dari kawasan mediterian karena kekurangan tenaga kerja . Imigran Turki dan Maroko kemudian adalah pembawa syiar Islam di Belanda. Direktur Pusat Kajian Islam Universitas Leiden, Dr. Nico JG Kaptein menjelaskan :
Muslim di Belanda jumlahnya sekitar satu juta orang. Kebanyakan mereka adalah keturunan imigran. Kaum muslim yang terbesar disana adalah keturunan Turki kemudian diikuti oleh Maroko kemudian Tunisia, Aljazair dan Suriname. Mereka ini adalah keturunan para pekerja migran pada tahun 1960an., jadi kebanyakan mereka dan keturunan mereka adalah warga negara Belanda. Tentu saja ada orang Belanda asli yang memeluk Islam tetapi kebanyakannya pindah agama karena alasan pernikahan. Tetapi jumlahnya sangat kecil.

Akhir abad ke-19 silam, perbudakan bangsa Afrika dihapuskan. Untuk mengisi pekerja di perkebunan yang kosong, Belanda yang saat itu menjajah Nusantara membawa orang-orang Jawa ke tanah jauh, Suriname. Mereka dipekerjakan sebagai kuli  kontrak. Ada yang datang sukarela, ada juga yang dipaksa dengan cara diculik dari desa-desa. Orang keturunan Jawa lantas menyebar di Suriname, beranak pinak. Tanpa menanggalkan budaya aslinya: Jawa.  Maka tak heran ada desa bernama Tamanredjo dan Tamansari. Menurut catatan, ada 65.000 orang di Suriname dan 30.000 di Belanda yang menggunakan Bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari.
Selain budaya, wong Jawa di Suriname juga masih memeluk agama asal mereka, Islam. Salah satu orang Jawa Suriname bahkan mendedikasikan diri untuk menyebarkan Islam saat ini. Namanya Soedirman Moentari, kini ia tinggal di Belanda.
Perjuangan dakwahnya dimulai dari aktif di SIS (Studenten Islam Studie-Club), sebuah organisasi Islam di Suriname. "Saya membantu pendidikan Islam dengan membuat buklet. Waktu itu tidak ada komputer, internet dan semua inovasi seperti saat ini," kata Soedirman dalam situs pribadinya,
www.uriponodunyo.mysites.nl. [3]
Sebenarnya sebelum pemerintah Belanda mendatangkan kaum imigran asing, telah juga bermukim sekelompok muslim asal Indonesia. Tentunya anda maklum, ada banyak orang Maluku di Belanda yang dahulunya kebanyakannya adalah  anggota RMS. Kebanyakan mereka beragama Kristen, meskipun sebagian kecilnya juga beragama Islam. Keturunan mereka juga sudah berwarga negara Belanda. Tidak ada data yang pasti  berapa jumlah muslim asal Indonesia di negeri Belanda. Namun Direktur Pusat Kajian Islam Universitas Leiden, Dr. Nico JG Kaptein, mengatakan, Moslem asal Indonesia punya masjid sendiri dan mendirikan organisasi muslim disana.
Orang keturunan Indonesia mempunyai beberapa masjid di Belanda. Salah satunya masjid Baiturahman di Reiderkereq. Mereka punya imam asal Indonesia dan melakukan berbagai kegiatan seperti pengajian  dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, mahasiswa Indonesia juga mendirikan Organisasi Mahasiswa Muslim Indonesia di kota Leiden dan Delf. Masyarakat Indonesia juga melakukan sholat di masjid  yang berada didalam kompleks kedutaan besar Indonesia di Den Haag. Masjid ini kerap juga dijadikan tempat resepsi perkawinan orang-orang Indonesia. Selain migrant asal Turki, Maroko dan Indonesia yang menyebarkan Islam di Belanda terdapat juga muslim asal Bosnia, Iran, Afganistan, negara-negara bekas Uni Sovyet yang menjadi warga negara Belanda melalui proses suaka politik.
3.      Kebudayaan Islam dan Kebijakan pemerintah di Kalangan Minoritas Muslim
a.       Politik
Sampai dengan saat ini  ada sekitar sejuta warga Muslim di Belanda yang meskipun minoritas dijamin hak haknya oleh pemerintah Belanda.  Adalah kebijakan pemerintah untuk tidak ikut campur dalam urusan agama dalam semua komunitas namun semua etnis yang ada diintegrasikan berbagai aturan negara yang menegaskan persamaan hak dan melarang segala jenis diskriminasi. Karena itu, seluruh warga negara Belanda termasuk yang muslim mesti bersekolah. Dan sekolah Islam berjumlah sekitar 30 buah di Belanda, juga disubsidi oleh pemerintah, sebagaimana yang dikatakan direktur Pusat Kajian Islam Universitas Leiden, Dr. Nico JG Kaptein :
Resminya, system pemerintahan Belanda adalah sekuler. Tetapi dalam kenyataannya ada banyak persinggungan antara tugas pemerintah dan lembaga keagamaan, contohnya  dalam bidang pendidikan khusus.yang berbasiskan agama. Kebanyakan lembaga pendidikan ini adalah milik organisasi Kristen. Tetapi belakangan ini, muncul juga sekolah sekolah Islam, kebanyakannya adalah SD dan SMP.  Dan sesuai undang undang dasar Belanda yang memegang prinsip kesetaraan, sekolah sekolah Islam ini juga dibiayai oleh kementerian pendidikan.[4]

Walau kampanye anti Islam cukup gencar dilakukan di negeri Belanda, di antaranya oleh politikus Geert Wilders, namun hal ini tidak menghalangi turunnya hidayah Allah SWT kepada seseorang. Rata-rata sebulan sekali ada saja orang Belanda atau non-Muslim lainnya yang mengucapkan syahadat melalui Euromoslim[5].
Euromoslim memiliki anggota sekitar 250 orang, sedangkan anggota yang aktif mengikuti kegiatan pada hari Ahad sekitar 100 orang. Pucuk pimpinan Euromoslim sendiri saat ini dipegang oleh Faisal Rizky, seorang mualaf Belanda yang memiliki nama asli Jan Peter Zeeman.
Untuk mendirikan bangunan baru di Belanda tidak mudah, sama halnya untuk membangun masjid. Banyak gereja yang tidak lagi difungsikan dan dijual kepada umum. Menurut Ahmad Nafan Sulchan, salah seorang pendiri PPME masyarakat sekitar gereja lebih senang gereja itu dijadikan masjid daripada digunakan untuk kepentingan lain, diskotik misalnya.
Kebebasan memeluk agama masing masing di Belanda memberikan suasana yang kondusif bagi perkembangan Islam disana. Sebagai contoh, saat ini ada 200 mesjid diseluruh Belanda yang dibangun secara swadaya.  Wanita muslim bisa dengan bebas memakai jilbab meski di beberapa sekolah sekuler, mereka dianjurkan untuk tidak memakainya. Sementara hampir semua rumah sakit di Belanda menerima pasien yang ingin sunat. Sementara itu, rumah pemotongan hewan muslim saat ini dilaporkan berjumlah 500 buah. Menurut Dr. Nico JG Kaptein, pemerintah Belanda juga menempatkan petugas agama Islam beberapa instansi seperti di Militer.
Selain lembaga pendidikan Islam yang juga dibiayai oleh pemerintah,  ada juga struktur kelembagaan yang dibiayai pemerintah Belanda untuk melayani umat muslim disini. Contohnya, di penjara, dipekerjakan imam muslim. Di militer Belanda, ada juga imam khusus untuk mereka yang beragama Islam. Dari hari kehari, tuntutan umat muslim di Belanda diyakini akan meningkat dan adalah kewajiban pemerintah disana untuk menjaminnya. Sejak lama, pemerintah dan sektor swasta memberlakukan jam kerja yang fleksibel bagi mereka yang sedang berpuasa. Proses pengambilan keputusan itu diambil pemerintah dengan cara berikut :
Amanat konsitutusi Belanda menegaskan  kesetaraan tanpa memandang agama. Ini merupakan sikap dasar system social Belanda. Dan sikap ini akan terus dituangkan dalam kehidupan sehari hari manakala makin banyak umat muslim bermukim di Belanda. Tentu saja prosesnya memakan beberapa waktu.. Namun yang jelas, pemerintah Belanda berusaha mengakomodasi berbagai permintaan yang berasal dari kelompok muslim berdasarkan prinsip kesetaraan yang diamanatkan oleh undang undang dasar. Penjelasan direktur Pusat Kajian Islam Universitas Leiden, Dr. Nico JG Kaptein mengenai kehidupan umat Islam di Belanda.
b.      Pendidikan
Di Belanda, ada beberapa jenis sekolah dasar, dipilah-pilah berdasarkan berbagai hal, diantaranya karena perbedaan agama dan ideologi. Selain sekolah dasar negeri, misalnya, ada juga sekolah dasar Protestan, Katolik Roma, Yahudi, Islam, Hindu, Kepercayaan pada Tuhan YME dan sekolah Anthroposofis. Secara mendasar, kurikulum di semua jenis sekolah tersebut setara, hanya pelajaran agama dan ideologi saja yang berbeda. Karena agama juga berpengaruh pada cara berpakaian dan perilaku, ritual dan hari libur relijius, maka berbagai sekolah itu bisa menerapkan peraturan yang berbeda-beda. Orangtua memilih sekolah untuk anak-anak mereka dengan alasannya masing-masing. Selain itu, para murid sendiri tahu pasti sekolah mana yang terbaik untuk mereka.
Keberagaman dalam pendidikan, berdasarkan pada ideologi atau metode pengajaran, telah berlangsung sepanjang abad ke-20. Kebebasan dalam pendidikan ditetapkan dalam Pasal 23 Konstitusi Belanda. Keputusan untuk mensetarakan sekolah swasta dengan sekolah negeri mendapat tentangan karena adanya kontroversi tentang pendanaan sekolah. Kontroversi tersebut telah lama diselesaikan namun kemudian muncul kembali ketika pada tahun 1988 dan 1989 sekolah dasar Hindu dan Islam yang pertama didirikan. Sekolah-sekolah tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap proses sekularisasi.
Didirikannya sekolah-sekolah baru tersebut merupakan akibat dari perubahan dalam komposisi masyarakat Belanda. Setelah tahun 1945, Belanda banyak ditinggalkan penduduknya untuk beremigrasi ke Australia, Kanada, Amerika Serikat dan Afrika Selatan, sementara imigran yang pindah ke Belanda umumnya datang dari bekas Hindia Belanda. Sejak awal tahun 1960-an, kebijakan imigrasi aktif mengundang para pekerja imigran dari negara-negara seperti Itali, Spanyol, bekas Yugoslavia, Turki dan Maroko, untuk mengisi lapangan pekerjaan di sektor industri di Belanda. Mereka membawa para anggota keluarga bersama mereka. Belanda, seperti halnya banyak negara Eropa lainnya, juga menawarkan perlindungan terhadap para pelarian politik dan membuka perbatasannya di dalam Eropa.[6]
Karenanya keberagaman dalam masyarakat, Belanda berubah secara menyolok dalam waktu yang singkat. Baru pada tahun 1955, misalnya, mesjid pertama di Belanda didirikan di Den Haag. Pada tahun 2000, Islam di Belanda, seperti halnya Kristen, mempunyai banyak organisasi dan menara mesjid, yang sekarang sudah menjadi pemandangan yang umum di kota-kota. Sejak awal Abad ke-20, kontroversi tentang pendanaan sekolah muncul kembali ke permukaan, khususnya yang berkaitan dengan sekolah-sekolah Islam yang baru didirikan. Hal itu mencerminkan bahwa perdebatan politis yang tajam tentang hubungan antara masyarakat, budaya dan agama terjadi di berbagai bidang : mulai dari isu-isu politik yang besar hingga persoalan kehidupan sehari-hari. Seringkali yang muncul ke permukaan adalah pertanyaan apa sebenarnya yang disebut "Orang Belanda". Generasi muda bangsa Belanda yang sekarang duduk di bangku sekolah yang kelak akan memberi jawabannya.[7]
c.       Organisasi Islam
Di negeri kincir angin tersebut, juga terdapat organisasi untuk umat muslim, yaitu Vereeniging Euromoslim Amsterdam yang merupakan organisasi yang dikelola terutama oleh warga Muslim asal Indonesia. Organisasi ini sudah ada sejak awal 1970 di mana beberapa orang Muslim Indonesia yang merantau di Amsterdam mulai berkumpul secara rutin dan saling membantu di antara sesama perantau.
Seiring dengan berkembangnya anggota dan berbagai kebutuhan maka dibentuklah suatu organisasi dengan nama Gotong Royong. Kegiatan di antaranya melakukan pembelajaran Alquran bagi anak-anak dan pengajian. Pada pertengahan tahun 70-an organisasi ini melebur kedalam organisasi yang lebih besar yaitu Persatuan Pemuda Muslim Eropa (PPME) Netherland. Selanjutnya organisasi Gotong Royong menamakan diri sebagai PPME Amsterdam.
Kegiatan pun semakin marak dan organisasi ini menjadi wadah silaturahmi warga Muslim asal Indonesia di Amsterdam. Organisasi ini juga memberikan dakwah dan informasi tentang Islam pada warga asli Belanda atau non-Muslim lainnya yang tertarik untuk mendalami agama yang didakwahkan oleh Rasulullah SAW. Untuk lebih fokus terhadap dakwah dan kegiatan yang berhubungan dengannya, maka pada musim semi tahun 2010, pengurus organisasi ini memutuskan untuk memisahkan diri dari PPME Nederland dan kembali berdiri sendiri dengan nama Euromoslim Amsterdam. Selain mengorganisir shalat tarawih, kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap hari Ahad di antaranya:
·         Kelas pengajian bapak-bapak berbahasa Indonesia. Pengajian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan agama bagi mereka yang berbahasa Indonesia.
·         Kelas pengajian bapak-bapak berbahasa Belanda.  Pengajian ini ditujukan untuk memperkenalkan dan mempelajari dasar-dasar ilmu agama bagi para mualaf.
·         Kelas pengajian ibu-ibu berbahasa Indonesia. Pengajian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan agama bagi para wanita / ibu-ibu.
·         Kelas pengajian anak-anak dan remaja. Pengajian ini ditujukan untuk mempelajari ilmu agama dan belajar membaca kitab suci Alquran. Mereka yang belajar mulai umur 6 hingga 17 tahun dan dibagi dalam berbagai tingkatan.

4.      Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita fahami bahwa minoritas Islam di Belanda tidak mengalami diskriminasi seperti yang terjadi di negara sekuler lainnya. Minoritas Islam disini dapat menikmati kehidupan mereka dengan baik, karena pemerintah Belanda memberlakukan kebebasan beragama bagi warga masyarakatnya.




DAFTAR RUJUKAN

 http://diaryofviviana.wordpress.com/home/mengenal-Belanda/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
http://senyumislam.wordpress.com// islam-agama-nomor-satu-terbesar-di-Belanda/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
http://www.fiqhislam.com/index.php/ diunduh Senin/ 18/11/2013/  jam 12.30 wib
http://embosatria.blogspot.com//perkembangan-agama-islam-di-Belanda.
html/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
  Lembaga yang mengurusi kepentingan Islam
http://muhammadchabibi.blogspot.com/sejarah-pertumbuhan-pemikiran-islam-di.html/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
http://entoen.nu/veelkleurignederland/id// diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib


[1] http://diaryofviviana.wordpress.com/home/mengenal-Belanda/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
[2]http://senyumislam.wordpress.com// islam-agama-nomor-satu-terbesar-di-Belanda/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib

[3] http://www.fiqhislam.com/index.php/ diunduh Senin/ 18/11/2013/
[4] http://embosatria.blogspot.com// perkembangan-agama-islam-di-Belanda.html/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
[5] Lembaga yang mengurusi kepentingan Islam
[6] http://muhammadchabibi.blogspot.com/sejarah-pertumbuhan-pemikiran-islam-di.html/ diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib
[7] http://entoen.nu/veelkleurignederland/id// diunduh pada hari Senin, 18 November 2013 jam 12.00 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar