Mungkin ada sebagian perempuan, selalu merasa bahwa dia adalah kaum marjinal setelah laki-laki. Kenapa demikian, karena rat-rata laki-laki menganggap wanita ada dibawah mereka tingkatannya, hanya beberapa orang saja yang memuliakan wanita yang ada disampingnya.
Padahal dalam al-Quran QS.Al-Azhab: 35, Allah sudah menjelaskan bahwasanya antara laki-laki dan perempuan itu sama, bahkan Allah tidak membedakan balasan atau pahala yang diperbuat oleh masing-masing mereka.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh an-Nasai (Ibn al-Atsir, juz XII, hal.142, no. hadist : 8974), bahwasanya dahulu ada seorang remaja mengadu pada Rasulullah, tentang ia dikawinkan tanpa seizin dirinya. Lalu Rasulullah memanggil ayahnya perempuan itu, dan menyerahkan hak pilih kepada perempuan tersebut. Dalam riwaya lain dijelaskan nama perempuan itu adalah hansa r.a.
Tidak hanya itu, dalam hal pendidikan Rasulullah bahkan mengkhususkan hari untuk mengajar mereka, sebagaimana yang diriwayatkan dalam Kitab Ibnu al-Atsir, juz X, hal 359, nomor hadist 7340.
"Wahai Rasul, para lelaki telah jauh menguasai pelajaran darimu, bisakah kamu peruntukkan waktu khusus untuk kami perempuan, untuk mengajarkan apa yang kamu terima dari Allah?. Nabi menjawab:"Ya. berkumpullah pada hari ini dan ditempat ini". Kemudian para perempuan berkumpul ditempat yang telah ditentukan dan belajar dari Rasulullah tentang apa yang diterima dari Allah SWT.
Kisah-kisah diatas menunjukkan bahwa beberapa ayat dan teks hadist muncul atas pertanyaan-pertanyaan yang di ucapkan oleh perempuan. Seperti dalam hal persetujuan pernikahan atau pendidikan, tentu saja hak tersebt tidak boleh sampai melampaui batas kewajaran.
Wallahu a'lam bi sawab..