Oleh : Nilma Yola
“Soedirman, Seorang pemimpin
yang tetap berjuang demi bangsa meskipun sedang mengalami
akut-tuberkulosis pada paru-parunya, akibat candu berat dengan rokok nglinting
dewe’ nya alias rokok racikan sendirinya”. Rokok memang jauh lebih menggoda
dari apapun juga, bahkan disaat beliau tidak dibolehkan lagi merokok oleh
dokter karena beliau hanya menggunakan satu paru-paru untuk bernafas, beliau
meminta istrinya untuk merokok dan meniupkan asapnya ke wajah beliau. Terlepas
dari masalah merokok, kita lihat pengorbanan beliau terhadap bangsa sangat jauh
berbeda dengan pemimpin kita saat ini, sudah berbuat kesalahan, sedikit
diperiksa secara intensif masih saja ingin diberi angin segar dengan dalih
kondisi kesehatan kurang baik atau bahasa gaulnya nge-drop, kemudian minta
penangguhan masa penahanan.”
Banyak hal-hal ringan lainnya yang patut ditiru dari sosok
beliau ini, seorang kharismatik nan peduli pada keluarga bahkan beliau turut
serta dalam memilihkan bedak serta busana untuk istrinya. Jika dilihat saat
ini, sangat jarang ditemukan laki-laki yang peduli sampai kepada hal sekecil
itu terhadap istrinya. Meskipun garang di lapangan, namun tetap lembut di dalam
keluarga.
Tidak hanya itu, berdasarkan penuturan dari Teguh (anak
kandungnya), Soedirman semasa bergerilya sering mengalami kejadian yang supra
natural, berbekal sebuah keris pemberian seorang kiyai di Cilacap itu, beliau
sering membuat Belanda kepayahan menyelidik lokasi keberadaan beliau. Namun,
terlepas dari benar salahnya cerita itu, yang paling pasti bahwa pahlawan yang
satu ini benar-benar kaffah mengorbankan dirinya untuk kepentingan bangsa dan
negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar